• WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.57

  • 20170204 143352
  • 1 peresmian rumah dinas surabaya
  • WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.58
  • pencanangan tahun gereja bks dps
  • WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.57 1
  • BPMK GBKP KLASIS BEKASI DENPASAR PERIODE 2020-2025
  • PERESMIAN RUMAH PKPW GBKP RUNGGUN SURABAYA

Jadwal Kegiatan

Kunjungan Moderamen GBKP ke GBKP Klasis Bekasi-Denpasar

Minggu 14 Mei 2017:

1. GBKP Runggun Bandung Pusat

2. GBKP Runggun Bandung Timur

3. GBKP Runggun Bandung Barat

4. GBKP Runggun Bekasi

5. GBKP Runggun Sitelusada

MINGGU 21 OKTOBER 2018, KHOTBAH MATIUS 10:16-20

Invocatio :

"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat. 28:19-20)

Bacaan :

Yosua 1:1-9 (Tunggal)

Tema :

Beritakanlah ! Jangan kuatir (Beritakenlah ! Ola aru atendu)


a. Pendahuluan
Minggu Zending mengingatkan kita bahwa memberitakan Kabar Baik harus tetap kita lakukan sebagai orang percaya, karena itu adalah perintah Tuhan Yesus kepada kita. Sejarah Minggu Zending berasal “Zending Karo” dimulai Tgl. 26 Juli 1926 dimasa Pdt. J. van Muylwijk. Zending Karo merupakan Gerakan Pekabaran Injil yang dilakukan Kristen Karo kepada masyarakat Karo. Semangat Zending Karo melahirkan Asrama wanita di Kabanjahe pada saat itu, dimana banyak wanita yang sekolah berasal dari kampung , begitu juga pembangunan Gereja yang pertama di Kabanjahe (27 Maret 1927). Setelah itu Minggu Zending ditetapkan sebagai gerakan misioner warga gereja kepada masyarakat sekitarnya khususnya orang Karo dan upaya kemandirian GBKP dimulai pada Tgl. 23 Juli 1941, dan itu terus dilakukan (Maranatha Edisi 295, Pdt. E.P. Gintings).

b. Isi/penjelasan
Renungan kita mengingatkan kita akan kasih Tuhan yang memperlengkapi murid – muridNya dengan hikmat yang besar dalam meneruskan memberitakan Kabar Baik. Karena memang memberitakan Kabar Baik selalu ada tantangan dalam melaksanakannya. Oleh karena itu, ketika Tuhan mengutus kita sebagai anakNya maka Tuhan Allah itu sendirilah yang memperlengkapi kita melakukan kehendakNya dengan menjadikan kita sebagai anakNya bukan lagi hamba (band. Galatia 4:7). Yesus mengumpamakan ibarat domba ke tengah – tengah serigala. Hendaklah cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Kecerdikan ular bukan dilihat dari sisi negatifnya, tetapi kecerdikan yang memampukan murid – muridNya untuk menaklukan kelicikan maupun strategi orang – orang Yahudi yang berusaha menghambat pelayanannya untuk melakukan kehendakNya dengan mempergunakan segala yang dimiliki/talenta murid - muridNya. Merpati, melambangkan sisi ketulusan juga kelembutan Tuhan untuk memberikan perlindungan bagi murid – muridNya ketika melakukan pekerjaanNya. Artinya bahwa kecerdikan yang diberikan haruslah dirangkai dengan ketulusan. Ketulusan dihubungkan dengan pengakuan yang berhubungan juga dengan menempatkan posisi Tuhan menjadi yang utama. Murid - murid harus cerdik, bijaksana, awas diri seperti ular, mencari cara yang terbaik dengan kemampuan yang ada pada kita, agar dapat diterima dengan baik dan memiliki hati yang bersih tulus memohon hikmat Tuhan dengan bergantung pada Tuhan.

Invocatio : "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat. 28:19-20). Bagian dari tugas yang harus dilakukan oleh murid – murid Yesus, yaitu mengajar tentang kepatuhan, seperti Yesus yang telah meneladankan kepatuhanNya kepada BapaNya. Kuasa dan janji Tuhan memampukan Gereja untuk melakukan tugasnya dalam rangka memberitakan Kabar Baik dan menjadikan semua bangsa menjadi muridNya. Selanjutnya babtisan dilakukan dalam nama Tritunggal.

Bacaan, Yosua 1 : 1 - 9, rencana Tuhan mengeluarkan umat-Nya dari Mesir menuju Kanaan, berada dalam hak penuh Tuhan. Janji Tuhan kepada Abraham, Ishak dan Yakub tetap tidak berubah. Walaupun Musa sudah mati tetapi rencana Tuhan membebaskan bangsaNya dari Mesir menuju tanah Kanaan Tuhan nyatakan. Yosua sebagai pengganti Musa, harus percaya dan menyakini tentang penyertaan Tuhan, Yosua tidak akan terkalahkan dalam menjalankan tugas pelayanan buat Tuhan, selama mereka menghormati kekudusan Tuhan, maka penyertaan Tuhan tetap berada di pihak mereka.

c. Aplikasi
Minggu Zending ini mengingatkan dan mengajak kita untuk mau dan meneruskan“ tongkat estafet “ Zending karo sebagai gerakan Pekabaran Injil di masa kini. Terlebih seiring zaman semakin maju, tindak kejahatan dan penyakit sosial pun semakin banyak. Begitu juga persoalan dan tantangan yang datang menghambat. Dan bukan kebetulan kita menjadi anak Tuhan, ketika kita mengatakan sebagai anak Tuhan maka nyata rencana Tuhan bagi kita anakNya yaitu melakukan apa yang diperintahkanNya. Jadi bukan hanya tugas Pendeta, Penatua, Diaken dan para pengurus Gereja lainnya.

Memberitakan Kabar Baik bukan hanya dilingkungan Gereja, tapi dalam setiap dampar kehidupan kita. Apapun profesi kita, talenta dan situasi juga tempat umpamanya, melalui nyanyian pujian kita, lukisan, tarian, buku, keteladanan, khotbah, berbudaya dan sebagainya. Bukan hanya bersifat verbal tetapi juga non verbal, bahkan ini lebih menyentuh dari pada melalui kata – kata namun belum tentu kita dapat melakukannya. Umpamanya, kejujuran seseorang di lingkungan korupsi merupakan kesaksian yang luar biasa dari pada ceramah khotbah muluk tentang kejujuran tapi kenyataan ikut melakukan ketidakjujuran. Kita memberitakan Kabar Baik dengan menjadi teladan dari diri kita sendiri terlebih dahulu, walaupun resikonya banyak orang menjauhi dan memusuhi kita, tetapi Tuhan memberikan kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksiKU di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung Bumi (Kis.Para Rasul 1:8).

Prinsip anak Tuhan, tetap menjadi jati diri sebagai anak Tuhan yang mampu merangkaikan kecerdikan dan ketulusan dalam setiap dampar aktifitas kehidupannya, sehingga pemberitaan Kabar Baik dapat diterima orang lain sebagai “pesan “Tuhan bagi orang yang melihat, mendengar dan menerimanya. Amin, Tuhan memberkati


Pdt Nur Elly Tarigan
GBKP Runggun Karawang

MINGGU 30 SEPTEMBER 2018, KHOTBAH : II Korintus1:8-11

 

Saudara-saudara, Doakanlah Kami.(I Tes 5:25)

Bacaan :

Bilangan 11 : 26-30

Tema :

Topangan Jemaat Lewat Doa Bagi Pelayan

1. Pengantar .
Doa adalah salah satu kekuatan yang tidak kelihatan . Namun dapat dirasakan oleh para pendoa maupun yang didoakan. Sebab jawaban doa itu datang nya dari tempat kita meminta lewat doa. Dalam Alkitab dapat kita temukan kekuatan doa yang di sampaikan kepada Tuhan Yesus (Kis 4:23-31) dimana jemaat mula mula berdoa, walaupun menghadapi tantangan dan ancaman dan Allah berkarya lewat tanda tanda dahsyat, tentunya hal ini menunjukan bagi kita bahwa kuasa Doa itu berkuasa bagi semua orang percaya dimana dan kapan saja ia Berdoa. Dimana Rasul Paulus dan silas juga berdoa di penjara, maka lewat doanya itu ada mujizat terjadi di penjara, dan saat itu paulus juga menyaksikan kuasa Allah kepada kepala penjara sehinga, kepala penjara itu menerima Yesus dan di Babtis (Kis 16:25-34) dan ada banyak lewat kuasa doa itu Allah berkarya. Maka hal ini mengingatkan jemaat untuk terus berdoa, mendoakan diri sendiri dan juga mendoakan para pelayan [Pertua/Diaken] agar lewat itu doa-doa kita Tuhan Yesus berkarya untuk melakukan kuasa dan keajaiban ditengah tengah jemaat dan dunia ini.

2. Uraian nats
Kitab 1 Korinti ini merupakan surat kiriman Rasul Paulus kepada jemaat Korinti. Kita tau bahwa kota Korinti adalah kota yang paling ramai, dan kota pelabuhan yang banyak di singgahi oleh kapal kapal. Maka dari itu banyak hal-hal yang terjadi disana kejahatan sosial, pedagang, dan manusianya juga mulai dari golongan bawah hingga orang kaya. Tetunya tidak gampang memberitakan injil kerajaan Allah bagi para pelayan yang melayani. Dan Rasul Paulus pada saat ia ada di Korinti dan tinggal di keluarga Akwila, meyakinkan orang orang Yehudi dan orang Yunani agar percaya kepada Yesus (Kis 18:4-5), namun ia mendapat tantangan, namun akibat dari pada kesetiaan dan doa orang yang sudah percaya maka Krispus kepala rumah ibadat itu percaya kepada Tuhan dan seisi rumahnya (Kis 18:8)

Dalam suratnya ini Paulus mengawalinya dengan “Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan,”(1KOR 1;4-5) tentunya Rasul Paulus menyadarkan dan menguatkan jemaat di Korinti, walaupun jemaat tidak terlepas dari beban dan tantangan dari kalangan Yahudi, namun Paulus memberikan motifasi dan kekuatan, bahwa Tuhan Yesus meneguhkan dan memperkaya dalam kasih lewat doa. Dan Tuhan Yesus akan meneguhkan umatnya dalam melaksanakan tugas panggilan, bukan saja saat umatnNya itu menjalankan panggilan, namun hingga kesudahan. Berarti bagi orang percaya yang setia dalam segala hal maka hidupnya sudah dijamin olehNya, dan jaminan itu bukan dari segi kata dan kerja namun tidak bercacat pada hari Tuhan Yesus datang (Maranatha). Sebab pekerjaan yang kita kehendaki yang telah mempercayakan anak-anakNya untuk melakukannya, seperti Tuan memberikan modal bagi hamba-hambanya, dan bagi hamba yang melakukan kehendakNya dan berhasil maka ia diajak untuk bersenang senang. (Mat 25:14-15;21). Dan dalam melakuakan kehendakNya itu haruslah sebagai persekutuan (pelayan dan jemaat) harus se ia sekata dan tidak membentuk kelompok-kelompok tertentu, namun sehati sepikir. Inilah suatu kekuatan membangun persekutuan, tidak ada menganggap lebih hebat dari yang lain, sebab persekutuan itu adalah bentukan Tuhan. Bukan bentukan manusia. Maka apapun yang dilakukan untuk menyenangkan hati Tuhan yesus itu sendiri. Pepatah melayu mengatakan “ Bersatu kita teguh bertengkar kita runtuh “, jelas persatuan dan kesatuan adalah doa Tuhan Yesus bagi murid-muridNya dan juga umatNya.(Yoh 17: 21). Juga orang karo mengatakan “ 1000 teman pe kurangsa, janah 1 musuh pe mbuesa “, berarti kita tidak mencari musuh, namun mencari teman. Dalam kebersamaan apapun dapat kita perbuat, seperti leluhur kita dulu kalu membangun rumah, mereka secara bersama-sama menarik kayu yang besar dari hutan hingga ke kampung. Luar biasa kebersamaan itu, apalagi kebersamaan didalam nama Yesus pasti luar biasa kekuatan untuk membangun: kesaksian, persekutuan dan pelayanan, kuncinya hanya sejauh Doa.

3. Renungan
Minggu ini adalah Minggu mendoakan pelayan gereja yang ke-II. Pdt, Pt/Dk adalah kelompok yang dipercayakan oleh Tuhan Yesus untuk melakukan tugas gereja, dimana mereka akan mejalankan tugas pelayananNya di jemaat, maka dari itu para pelayan (Pdt,Pt,Dk) menyadari ketidak mampuannya, sebab tugas ini sungguh berat tanggung jawab. Para pelayan itu akan mampu dan dimampukan oleh Tuhan Yesus lewat Roh Kudus lewat doa-doa jemaat itu, sebab tanpa doa-doa jemaat maka siapapun tidak akan mampu. Sebagai jemaat harus mengingat pada saat Pt-Dk ditahbiskan, maka Tuhan lewat Pdt mengatakan “ jemaat menopang dan mendoakan para pelayan, agar mampu melaksanakan tugas panggilannya “. Jadi doa-doa jemaat tetap diharapkan untuk menopang mereka yang telah dipercayakan oleh Tuhan Yesus. Sebab para pelayan adalah juga bagian dari jemaat yang saat ini dipercayakan untuk menjadi pelayan-pelayan, dan mereka juga datangnya dari jemaat dan bekerja untuk jemaat itu juga, dan pekerjaan itu bukanlah ringan dan gampang, namun kita percaya beban berat itu akan menjadi ringan bila kita doakan, para pelayan itu mendapatkan kekuatan. Maka dari itu marilah kita sama-sama saling menguatkan, sebab kekuatan yang datengnya dari Tuhan akan mengikat kesatuan dan persatuan kita, hari ini kekal selama-lamanya. Selamat berdoa dan mendoakan para pelayan-pelayan yang melayani jemaat kita

Pdt Andarias Brahmana.
Ketua Klasis Jakarta Kalimantan

MINGGU 23 SEPTEMBER 2018, KHOTBAH : KOLOSE 4:2-6

Invicatio :

Karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus (Filipi 1 : 19)

Bacaan :

Yehezkiel3 : 16 – 21 (Tunggal)

Tema :

“Doakanlah Hamba/PelayanT uhan”
(Totokenlah Serayan Tuhan)

 

I. Pendahuluan

Saudara – saudari yang terkasih di dalam Yesus Kristus.
Ada apa gerangan yang terjadi pada renungan kita minggu ini, sehingga Rasul Paulus menuliskan suratnya? Marilah kita melihat sekilas info baik secara geografis Kota Kolose, maupun permasalahan ataupun pergumulan yang dihadapi jemaat Kolose. Kota Kolose pada abad pertama merupakan sebuah pusat dagang kuno yang makin memudar kejayaannya. Letaknya sekitar 100 mil ketimur Efesus. Kota ini terletak pada jalur kafilah, di lembah Lykhus, dekat kota Leo di keadan Herapolis. Sekalipun usaha untuk memberitakan Injil sebelumnya tidak dapat diabaikan, orang di Kolose mungkin pertama kali mendengarkan amanat Kristen ketika Paulus melayani di Efesus sekitar tahun 53 – 56 Masehi (bnd. Kis. 19 : 10). Paulus mungkin melewati Kolose ketika menuju ke Efesus. Tetapi, ia tidak mengenal secara pribadi jemaat di sana (bnd. Kol. 2 : 1). Rekan sekerjanya, Epafras, yang melayani jemaat ini, mengunjungi sang rasul dan melaporkan perkembangan orang percaya di sana, dan munculnya ajaran sesat yang merongrong mereka. Penyesuaian diri dengan berbagai praktek orang non-Yahudi ikut mempengaruhi orang Yahudi yang menjadi Kristen. Kondisi dengan iman yang masih baru terancam oleh legalisme, sebuah aliran Yudaisme yang sesat. Di sini, seperti halnya di Efesus (band. Kis19 : 14, 18), bahayanya terletak pada pengaruh agama campuran Helenisme-Yudaisme. Untuk mengatasi masalah, Paulus menulis surat pada jemaa tKolose ini. Adapun tujuan surat Rasul Paulus ini adalah sebagai berikut.
 Untuk memberantas ajaran sesat yang ingin mencari kesempatan atas namaYesus sebagai pembawa damai dan hidup kekal di jemaat Kolose;
 Untuk memberitahuka nbagaimana umat percaya hidup di dalam Yesus Kristus
Untuk memberi kekuatan iman percaya di jemaat Kolose. Paulus mengharapkan agar jemaat di sana teguh dalam iman kepada Yesus. Dengan demikian, mereka melakukan kehendak yang diinginkan Yesus.

II. Penjelasan Nats (Refleksi, Aplikasi, dan Penutup)
Saudara – saudari yang terkasih di dalam Yesus Kristus.
Ada baiknya pada renungan kita ini dibahas mulai dari ayat pertama. Adapun pembagian natsnya sebagai berikut.
1. Melakukan keadilan dan kejujuran (ayat 1)
Rasul Paulus menasehati mereka yang ada di jemaat Kolose supaya berlaku adil terlebih kepada hamba/pelayan. Keadilan yang dimaksudkan di sini adalah tidak berat sebelah atau tidak membeda-bedakan yang mana yang harus diberikan kepada hamba/pelayan, dan apa yang menjadi haknya. Mereka juga diminta untuk memberikan pekerjaan sebatas kemampuan hamba/pelayan, adil dalam melakukan tindakan, dan terlebih tidak memperbudaknya. Itulah yang diinginkan Yesus melalui surat Rasul Paulus ini. Kita juga diminta melakukan hal demikian, mulai di dalam keseharian kita, di dalam keluarga, di dalam aktivitas kita, dan dimana pun kita berada. Karena, kita adalah hamba Tuhan dan kita hidup karena kasih dan anugerah-Nya saja. Sebab, Tuhan pada penghakiman di akhir zaman akan menanyakan pada setiap orang, apa yang telah dilakukannya selagi masih hidup di dunia. Apakah kita sudah melakukan hal yang benar atau tidak? Ingatlah, hidup ini adalah kesempatan.

2. Senantiasa hidup dalam Doa (ayat 2,3,4)
Doa merupakan nafas kehidupan. Orang yang lupa berdoa maka sesungguhny amelupakan hidupnya. Tuhan mengharapkan bahwa setiap hal yang kita lakukan dalam kehidupan kita, merupakan gambaran doa kita kepada Tuhan. Rasul Paulus menjelaskan bahwa di saat dia menjadi hamba Tuhan, dalam pemberitaan kebenaran Injil, Yesus Kristuslah yang memberi kekuatan. Karena itulah dia senantiasa berdoa. Di sini, doa Paulus adalah bentuk penyerahan diri kedalam tangan pengasihan Tuhan Yesus. Inilah tujuan surat Paulus kepada jemaat Kolose, yaitu agar pada saat itu setiap orang yang percaya dan beriman kepada Yesus Kristus, jangan berhenti untuk berdoa. Hanya doalah yang memberi kekuatan. Doa yang membuat kita semakin dekat kepada Tuhan. Doa adalah nafas orang beriman. Doa merupakan komunikasi kita bercakap – cakap dengan Tuhan. Kalau kita tidak berdoa, maka iman percaya kepada Yesus Kristus akan lemah dan mati. Dan selanjutnya, Rasul Paulus memberitahukan lagi supaya berjaga – jagalah sambil mengucap syukur. Artinya, apapun yang terjadi dalam kehidupan ini, kita tetap menyerahkannya kedalam tangan pengasihan Tuhan, terlebih mengucap syukur. Rasul Paulus juga menekankan supaya di setiap doa, kita jangan lupa untuk mendoakan para Hamba/PelayanTuhan yang selalu setia memberitakan kebenaran Firman Tuhan. Hamba Tuhan hanyalah orang biasa yang tidak jauh berbeda dengan kita yang memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Terlebih lagi, kita mohonkan supaya Tuhan menjauhkan hamba-Nya dari segala godaan, tantangan, dan cobaan. Doa ini mengharapkan supaya Tuhan yang selalu memberi kekuatan, hikmat, kebijaksanaan, dan ketabahan dalam menghadapi segala penderitaan.
3. Supaya memperoleh hikmat (ayat 5)
Rasul Paulus menekankan dalam suratnya supaya setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus harus memperoleh hikmat, karena aktivitas kehidupan orang zaman sekarang ini adalah semakin jahat (bnd. Ef. 5 : 15 – 16). Maksudnya ialah ada banyak sekali yang menjadi tantangan, godaan, dan cobaan yang menyesatkan dan mempengaruhi iman percaya kita. Kalau tidak memperoleh hikmat maka kita akan terperangkap oleh kuasa kegelapan yang menyesatkan. Bagaimana cara kita untuk memperoleh hikmat? Ada tertulis dalam Alkitab (Ams. 1 : 7) berbunyi, “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan”.

4. Supaya memiliki kasih terlebih dalam setiap ucapan (ayat 6)
Rasul Paulus menekankan supaya setiap orang yang beriman kepada Yesus Kristus memiliki sifat kasih dalam segala hal, terlebih dalam setiap ucapan. Kita harus menjadi penyedap bagi setiap pendengarnya. Diumpamakan seperti garam pada setiap masakan. Ada tertulis dalam Alkitab, “Bibir orang benar tahu akan hal yang menyenangkan, tetapi mulut orang fasik hanya tahu tipu muslihat” (Ams. 10 : 32). Rasul Paulus menekankan hal ini karena di jemaat Kolose selalu terjadi perbedaan pendapat, kesalahpahaman, dan terlebih-lebih hal-hal yang menyesatkan. Dengan demikian, Rasul Paulus mengajak kita supaya memiliki kasih yang berasal dariRoh Kudus untuk menghadang segala sifat – sifat duniawi yang bisa menyesatkan kita.

Saudara – saudari yang terkasih di dalamYesus Kristus.
Di dalam bacaan pertama (Yehezkiel3 : 16 – 21) dengan jelas mengatakan bahwa pengaruh seseorang dalam kehidupan orang lain sangat berarti. Di dalam teks ini dikatakan siapa yang tidak menegor atau membantu orang jahat untuk hidup lebih baik atau bertobat, apabila orang jahat itu mati, maka kita akan diminta Tuhan pertanggungjawaban atas kematian orang yang tidak bertobat itu. Dengan demikian walaupun kita tahu bahwa hidup kita sudah baik melayani Tuhan, tetapi kita tetap membiarkan saudara – saudari hidup dalam kejahatan, kebaikan yang kita lakukan sama saja dengan sia – sia. Seperti yang telah Paulus katakan kepada jemaat di Kolose, yaitu mendoakan dia selaku hamba Tuhan karena Paulus memerlukan topangan doa dari orang lain. Berdoa untuk Hamba Tuhan adalah wujud kebaikan kita untuk menghargai pilihan Tuhan, yaitu para hambaNya yang melayani Dia dalam memberitakan Injil kepada kita dan orang banyak. Selain berdoa, kita harus tahu menempatkan diri kita dimanapun berada, baik di rumah, di kantor, dan di masyarakat luas. Saat kita melihat rekan kita, teman kita, saudara kita mulai jauh dari Tuhan, marilah kita menyatakan kasih Kristus kepada mereka yang memerlukannya. Senantiasalah melaksanakan segala sesuatu yang diperintahkan Tuhan dalam kehidupan kita dengan setia. Tetaplah kita mendoakan Hamba Tuhan dan terus membantu setiap saudara – saudari kita yang menjauh dari Tuhan supaya kita kembalikan kedalam keselamatan. Kiranya Tuhan memberkati Firman-Nya dan menyertai kita sekalian. Amin.


Pdt. Abdi Edinta Sebayang, M.Th
GBKP Rg. Graha Harapan

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD