MINGGU 13 JULI 2025, KHOTBAH KEJADIAN 26:12-25 (MINGGU MERDANG)
Invocatio :
”serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu” (Amsal 16:3)
Bacaan :
Yakobus 1:2-8
Kita menaburkan, Tuhan yang memberkati
Menabur adalah sebuah tindakan menanam benih di tanah yang merupakan langkah awal dalam proses pertumbuhan tanaman. Biasanya penaburan yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan baik, memiliki populasi yang tepat dan ditempatkan pada kedalaman yang sesuai. Pengertian menabur memiliki arti yang luas, dalam konteks pertanian maupun dalam agama dan kekristenan. Menabur dalam konteks agama Kristen berarti sebuah tindakan memberikan, berbagi atau melakukan kebaikan yang akan menghasilkan dampak positif.
Bacaan Yakobus
Surat Yakobus yang dialamatkan kepada sidang pembaca yang berada di berbagai tempat mulai dari luar Palestina sampai ke Yerusalem yang bertujuan untuk membangun semangat orang-orang percaya Yahudi yang sedang menderita berbagi pencobaan yang menguji iman mereka, dan bagaimana mereka harus tetap hidup benar dan hidup dalam perbuatan yang baik. Yakobus meneguhkan mereka bahwa sebagai orang percaya harus mampu menghadapi semua tantangan dengan sukacita karena dengan begitu mereka akan semakin kuat dan tabah. Semakin dewasa di dalam iman. Iman yang dipertahankan dan dilatih dalam pencobaan-pencobaan memperoleh kemenangan dan kebahagiaan yang lebih mendalam. Hasilnya ialah ketekunan dengan sikap perkasa menghadapi segala serangan dan kekejaman yang menimpa. (Bdk Rm 5:3). Dalam ayat 4 dimaksudkan dengan “Mereka akan sempurna dan utuh”disebabkan ketekunan mereka artinya buah yang matang, utuh dan sempurna” sudah lengkap serta tidak bernoda dengan segala kebaikan Kristus.
Lalu Yakobus juga mencegah kemungkinan adanya orang yang menyangkal bahwa ia berpengetahuan, maka Yakobus juga mengajak berdoa dan meminta khikmat kepada Tuhan dalam imannya. Artinya bagi Yakobus sendiri iman yang sungguh bukanlah persekutuan akal budi yang pasif, tetapi iman harus tetap dilatih, dibina, selama mereka meminta hendaklah juga mereka tetap percaya dan jangan bimbang supaya mereka bisa mencapai hasil iman yang terbaik yakni khikmat itu sendiri. Orang yang bimbang ia berharap akan yang dijanjikan tetapi ia juga yakin bahwa janji itu tidak akan dipenuhi. Menurut Yakobus orang seperti ini sama dengan gambaran ombak laut yang melambung, ia naik sampai ke langit untuk menerima khikmat yang dijanjikan lalu ia turun ke dasar laut, sebab ia yakin bahwa ia tidak pernah akan mencapainya. Orang yang seperti ini juga disebut sebagai orang yang mendua hati, karena tidak memilik pendirikan teguh, orang yang plin-plan. Orang yang bimbang yang selalu diombang-ambing kan keraguan raguannya, sehingga pada akhirnya tidak mencapai khikmat yang sesungguhnya.
Invokasio
Amsal 16:3 yang merupakan bagian dari kumpulan amsal amsal Salomo yang berbicara tentang kebijaksanaan tindakan perbuatan yang baik adalah ketika menyerahkannya kepada Tuhan, sehingga ada janji tentang segala rencana yang akan terlaksana. Artinya Salomo mau mengajak kita untuk menyerahkan segala perbuatan kita kepada Tuhan biar kiranya Tuhan yang mengajari, memimpin dan membimbing kita yang pada akhirnya nanti sampai kepada hasil yang terbaik yang kita harapkan yakni berkat dan anugerah Tuhan yang diberikan bagi kita.
Khotbah
Dalam kitab kejadian 26 ini dikisahkan tentang situasi kelaparan yang kesekian kalinya terjadi setelah zaman Abraham. Ishak pergi kepada Abimelekh raja orang Filistin. Lalu bersamaan dengan hal ini, Tuhan juga menampakkan diri dengan memerintahkannya untuk tetap tinggal di sana. Ishak anak Abraham memperoleh janji berkat Allah atasnya seperti apa yang dijanjikan Tuhan terhadap bapanya Abraham.
Melalui kisah kejadian 26:12-25 beberapa hal yang perlu kita ketahui:
- (Ayat 12-14) Ishak mulai menabur di sana dan mendapatkan hasil 100 kali lipat karena diberkati Tuhan, menjadi sangat kaya, mempunyai kumpulan kambing domba dan lembu sapi serta anak buah yang banyak.
- (Ayat 15-17) terjadi kecemburuan oleh orang Filistin, sehingga segala sumur yang digali oleh Ishak ditutup orang Filistin, lalu Ishak disuruh pergi dari sana dan akhirnya dia tinggal menetap di Gerar.
- (Ayat 18-21) di Gerar, Ishak berusaha untuk menggali sumur bapanya yang sudah pernah ditutup oleh orang Filistin, akan tetapi setelah menemukan mata air disana terjadilah pertengkaran gembala Gerar dengan gembala Ishak, lalu Ishak berusaha lagi menggali sumur lain, disana juga mereka bertengkar. Lalu pergi mencari sumur yang lain.
- (Ayat 22-25) tibalah mereka pada satu sumur yang dia namai Rehobot karena disana tidak ada pertengkaran lagi. Disana mereka berkemah. Lalu ia pergi ke Bersyeba dan Tuhan meneguhkan kembali janji berkatNya kepada Ishak melalui penampakanNya kepada Ishak, lalu di sanalah dia akhirnya mendirikan mezbah dan memanggil Tuhan, dia memasang kemahnya di sana lalu mereka kembali menggali sumur. Pada akhirnya Abimeleh dan Gerar akan datang menemui Ishak lalu mengadakan perjanjian damai diantara mereka.
Aplikasi
Dari bahan invocatio, bacaan dan khotbah ini ada beberapa hal yang dapat kita renungkan:
- Tuhan memberkati setiap pekerjaan yang dilakukan dengan penuh kesetiaan dan kepatuhan kepada Tuhan. Apapun bentuk pekerjaan profesi kita, kita kerjakan dengan sebaik mungkin sebagai rasa syukur kepada Tuhan
- Masalah dan pencobaan akan selalu ada bahkan ketika kita sedang melakukan pekerjaan baik sekalipun tantangan akan selalu ada. Tetapi semua itu tidak akan pernah menghentikan kita untuk bekerja dan menabur yang terbaik. Karena kita yakin ada Tuhan yang memberkati.
- Fokuslah pada apa yang harus kita lakukan, kerjakan, dan taburlah sebaik mungkin sebagai ucapan syukur kepada Tuhan yang masih memberikan kita kesempatan baik untuk melakukan segala sesuatu dalam kehidupan kita. Seringkali kita gagal fokus dalam mengerjakan pekerjaan kita. Kita terjebak dengan hasil yang harus kita capai, kita khawatir dan cemas akan apa yang akan kita terima ketika bekerja, seberapa besar keuntungan kita, ketika melakukan kebaikan, seberapa banyak penghargaan yang akan kita terima ketika kita melakukan pelayanan, sehingga banyak orang gagal melakukan pekerjaan dengan baik.
- Percayalah dan dalam setiap doa kita Tuhan memberikan janji berkatNya kepada setiap orang yang selalu setia menabur kebaikan, kemurahan, menabur kasih pengharapan, dan menabur cinta Kasih dalam hidupnya. Bahkan suatu yang tidak mungkin dimungkinkan oleh Tuhan, juga para musuh akhirnya datang dan melihat kebaikan Tuhan dalam hidup yang kita lalui. Tidak ada yang sia sia dalam menabur karena setelah menabur kita akan menuai kembali.
Pdt. Media Magdalena br Karo Sekali M.Si (Teol)